
DESAGLOBAL.ID, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Ujian Akhir
Berstandar Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1443 H/2022 M bagi santri
Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
Pendidikan
Diniyah Formal adalah pendidikan pesantren yang diselenggarakan pada jalur
pendidikan formal sesuai dengan kekhasan pesantren yang berbasis kitab kuning
secara berjenjang dan terstruktur. Saat ini ada tiga jenjang PDF, Ula
(setingkat MI/SD, Wustha (setingkat MTs/SMP) dan Ulya (setingkat MA/SMA/SMK).
Direktur
Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan Imtihan Wathani
akan berlangsung selama tiga hari, 26-28 Februari. Ujian ini akan diikuti 6.219
santri dari 86 PDF yang telah mendapatkan izin operasional.
“Penyelenggaraan
Imtihan Wathani bertujuan mengukur capaian kompetensi santri PDF selama
mengikuti proses pembelajaran. Sudah barang tentu dalam pelaksanaannya akan
mematuhi protokol kesehatan,” ujar Ramdhani di Jakarta.
Ramdhani
menjelaskan, pelaksanaan Imtihan Wathani dimaksudkan untuk menjaga mutu PDF
sebagai bagian dari entitas pendidikan pesantren. Hal ini sejalan dengan amanah
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Menteri Agama
Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren.
Direktur
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, mengatakan bahwa Imtihan
Wathani tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kelima. Imtihan Wathani
pertama digelar pada tahun 1438 H/2018 M.
“Dari tahun
ke tahun, penyelenggaraan Imtihan Wathani terus mengalami peningkatan, dari
sisi jumlah peserta dan model yang digunakan,” jelasnya.
Imtihan
Wathani pertama pada tahun 1438 H/2018 M, lanjut Waryono, hanya diikuti 827
santri. Setahun berikutnya, Imtihan Wathani diikuti 2.185 santri. Model ujian
pada dua tahun pertama ini menggunakan paper best test (PBT).
Sejak tahun
1440 H/2020 M, Imtihan Wathani digelar dengan PBT dan Computer Based Test
(CBT). Saat itu, ada 3.500 santri yang mengikuti. Tahun 1441H/2021M, peserta
Imtihan Wathani kembali bertambah, diikuti 5.044 santri.
“Pada tahun
ini, ada 6.219 santri yang ikut ambil
bagian dalam PBT dan CBT Imtihan Wathani. Ada peningkatan siginifikan jumlah
santri yang mengikuti model CBT dari tahun ke tahun,” paparnya.
Waryono
menilai Imtihan Wathani ini istimewa karena tetap menjaga tradisi keilmuan
pesantren pada materi yang diujikan. Semua materinya juga menggunakan Bahasa
Arab. Untuk jenjang PDF Ulya, materi ujiannya adalah Tafsir-Ilmu Tafsir, Hadits-Ilmu
Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Bahasa Arab dan Nahwu-Sharf. Sedangkan untuk PDF
Wustha adalah Tafsir, Hadits, Fiqh, Bahasa Arab dan Nahwu-Sharf.
“Selamat mengikuti Imtihan Wathani bagi santri PDF di
seluruh Indonesia. Terus belajar, mengasah diri, dan tingkatkan kompetensi.
Sukses untuk santri Indonesia,” pungkasnya.* (na-rls)