
DESAGLOBAL.ID,
BANYUMAS - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan
Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) tengah mengembangkan Smart
Fisheries Village (SFV) dalam rangka memperkuat kemandirian desa yang berbasis
usaha perikanan serta sebagai wujud akselerasi program prioritas yang
digaungkan Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono, yakni pembangunan kampung
perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
‘’Smart
Fisheries Village (SFV) merupakan konsep pembangunan desa perikanan dan satuan
kerja yang berbasis pada penerapan benih unggul, teknologi informasi komunikasi
dan manajemen tepat guna, keberlanjutan, serta meningkatkan ekonomi yang berada
di tengah-tengah program kampung perikanan budidaya dan Desa Inovasi/Desa
Mitra,’’ terang Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, pada acara pelatihan teknis
yang merupakan bagian dari SFV bagi
masyarakat Desa Panembangan, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas, akhir Juni ini.
Kegiatan
pelatihan tersebut merupakan langkah BRSDM dalam mempersiapkan SDM unggul untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang berprinsip nilai ekologi atau
lingkungan lestari berbasis digital serta
pengembangan SFV agar dapat menjadi pilot project bagi wilayah lain dan
memberikan percontohan bagi perkembangan perikanan budidaya air tawar.
“Melalui
SFV, diharap dapat menyinergikan antara riset dan teknologi dengan peningkatan
SDM perikanan melalui pelatihan dan teaching factory serta mewujudkan kegiatan
usaha perikanan yang terhubung dari hulu ke hilir guna menciptakan desa mandiri
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tentunya program ini dapat
berjalan dengan baik melalui sinergitas berbagai pihak, baik dari swasta,
kementerian, pemerintah daerah, lembaga terkait, serta stakeholder lain,” tegas
Nyoman.
Selain itu,
pengembangan model SFV yang sudah mulai dijalankan ini, akan menjadi sinergi
dengan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, dengan
karakteristik lebih memiliki nilai tambah dengan sentuhan pemanfaatan teknologi
dan digitalisasi.
Di sisi
lain, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan (Puslatluh) KP, Lilly Aprilya
Pregiwati, berharap pelatihan SFV ini dapat memotivasi masyarakat Desa
Panembangan untuk menjadikan desanya sebagai icon kawasan SFV.
“Melalui
pelatihan ini, semoga dapat memotivasi masyarakat untuk menciptakan icon Desa
Panembangan sebagai kawasan SFV serta dapat menghasilkan produk perikanan yang
nantinya menarik perhatian masyarakat luar untuk berbisnis di desa perikanan
pintar ini. Peran penyuluh menjadi sangat penting dalam mengawal dan melakukan
monitoring terkait kegiatan pelatihan di kawasan SVF tersebut, tuturnya.
Lebih
lanjut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah yang diwakili
oleh Sub Koordinator Pengembanganan Logistik, Warsito, menuturkan bahwa
pengembangan Desa Panembangan menjadi SFV juga mendapat dukungan dari Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Saya
ucapkan terima kasih atas terselenggaranya beragam giat pelatihan dalam rangka
SFV ini, baik itu pelatihan budidaya hingga olahan di Desa Panembangan.
Pengembangan ini juga mendapat dukungan Pak Gubernur, harapannya setelah
semuanya terintegrasi, pemberdayaan masyarakat di Panembangan dapat tercapai,”
ucapnya.
Hal senada
disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas yang
diwakili oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya,
Irma Sufitri. Pihaknya menyampaikan apresiasi kepada KKP, khususnya BRSDM yang
telah mendampingi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan Kelompok Pengolah
dan Pemasar (Poklahsar) dalam mengelola usahanya.
‘’Melalui
dukungan sarana dan prasarana baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, maka
Desa Panembangan saat ini tepat untuk memaksimalkan potensinya dalam usaha
perikanan agar terkelola dengan baik dalam bentuk SFV. Tentunya hal tersebut
tak lepas dari peran penyuluh perikanan yang juga bekerja keras dalam
mendampingi kelompok di lapangan,” jelasnya.
Pada giat
pelatihan yang diselenggarakan Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BPPP
Tegal) ini, 120 peserta mendapatkan materi berupa pelatihan budidaya ikan nila
dengan sistem minapadi; pelatihan pembuatan pakan ikan berbahan baku lokal; dan
pelatihan diversifikasi olahan ikan. Pelatihan ini juga mendapat respon positif
dari Riyanto, salah satu peserta pelatihan budidaya ikan nila dan pakan ikan
mandiri. Pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan tersebut sangat
bermanfaat bagi dirinya dan juga masyarakat lain, di mana sebelumnya hanya
dapat belajar melalui media sosial.
Hadir pada
kegiatan pelatihan, Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Haryadi;
Kepala BPPP Tegal, Muchlisin; Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto; serta
para Penyuluh Perikanan Kab. Banyumas sebagai motor penggerak utama program ini
. Dalam kesempatan tersebut, BRSDM turut memberikan bantuan berupa 80 ekor
induk ikan nila unggul, mesin pencetak pakan ikan, serta demplot mina padi.*
(na-rls)