DESAGLOBAL.ID-Kemandirian pondok pesantren merupakan program yang saat ini sedang mulai serius digalakkan pemerintah, sebagai upaya menciptakan Pesantren yang mampu berdiri sendiri dan menjalankan aktifitas belajar di pondok pesantren dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Realitas yang ada sekarang, mayoritas pondok pesantren masih merasa kesuitan terutama untuk pemenuhan kebutuhan sarana pondok yang memadai dan mampu menampung jumlah santri yang ada. Pun tidak sedikit pondok pesantren yang harus mencari program bantuan dari berbagai pihak, hanya untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, terutama untuk Pondok Pesantren Salafi yang lokasi nya relatif jauh dari perkotaan dan masih termarjinalkan.

Pondok Pesantren Al Hudaniah, merupakan salah satu Pondok Pesantren Salafi yang Berada di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Dangdeur RT 10/11, desa Undrus Binangun, kecamatan Kadudampit, kabupaten Sukabumi. Saat ini Pondok Pesantren Al Hudaniah menampung 150 orang santri yang seluruhnya berasal dari kalangan masyarakat tidak mampu dan yatim piatu, dan semua kebutuhanya ditanggung oleh pihak pondok termasuk gaji 11 orang guru. Pondok ini didirikan tahun 2015 oleh Kyai Haji Abi Hudin yang juga merangkap sebagai pimpinan pondok hingga saat ini.

Abi Hudin sangat menyadari perlunya dilakukan inisiatif untuk menjaga kelangsungan aktifitas di ponpes dan memenuhi kebutuhan sehari-hari santri. Lokasi pondok yang letaknya kebetulan berada di kaki gunung Gede dan berbatas langsung dengan lahan PTPN IV menjadi potensi tersendiri bagi Ponpes Al Hudaniah.Keberadaan lahan PTPN wilayah IV yang HGU nya sudah habis sejak tahun 2013, dimanfaatkan oleh Abi Hudin untuk dijadikan lahan garapan dengan menanam beberapa komoditas sayuran dan buah-buahan yang memiliki nilai jual tinggi.

Sejak tahun 2017 sampai saat ini Abi Hudin sudah menggarap lahan seluas 15,77 ha yang semuanya sudah ditanami jenis sayuran buncis, mentimun, brokoli dan lettuce serta buah-buahan jeruk lemon, durian dan alpukat.
Abi Hudin secara ekplisit menjelaskan, “Alhamdulillah saat ini kami bisa beraktifitas secara mandiri dengan memanfaatkan lahan garapan PTPN IV dan bisa mencukupi kebutuhan operasional pondok dari mulai kebutuhan sandang dan pangan santri hingga gaji semua guru”.
Lebih jauh Abi Hudin menjelaskan, dalam pengembangan usaha nya beliau sudah banyak dibantu oleh para donatur maupun para pemilik modal yang memang sengaja tertarik berbisnis di bidang argo ini dengan pembagian hasil secara musyarokah. (sl)