
DESAGLOBAL.ID - Pesantren berperan sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk membina manusia dari keterbelakangan dan berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa, baik pendidikan keagamaan maupun pendidikan kemasyarakatan dan kewarganegaraan. Hal ini diterapkan melalui banyak pesantren untuk mendidik santrinya. Pondok Pesantren Islam Al Fatah Sukabumi yang terletak di kampung Panyocokan RT. 02 RW. 09 desa Margaluyu, kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah salah satu pesantren modern di Indonesia yang memiliki izin operasional Nomor: 8.4232/KK.10.02/3/PP.00.7/10/2020 dengan pola penerapan konsep Kuttab. Kuttab adalah salah sebuah institusi pendidikan untuk anak usia 5-12 tahun yang terinspirasi dari peradaban Islam yang gemilang.
Kuttab adalah konsep Islam yang memiliki sejarah panjang melahirkan orang besar dengan karya-karyanya. Ustadz Samsul Aripin sebagai pengasuh pondok mengatakan bahwa KUTTAB AN-NUBUWAH SUKABUMI melahirkan generasi peradaban dengan motto iman sebelum Alquran, adab sebelum ilmu, dan ilmu sebelum amal. "Selain menyelenggarakan pendidikan anak usia 5-12 tahun kami juga menyelenggarakan pendidikan tingkat madrasah yang terbagi menjadi dua program yakni reguler tamatan SD/Sederajat lama pendidikan enam tahun dan program intensif yakni tamatan SMP/sederajat lama pendidikan empat tahun" jelas Ustadz Samsul.
Pondok pesantren ini juga mengembangkan program pemberdayaan masyarakat berupa www sapi dan kambing untuk memperkuat biaya operasional pesantren. Program pemberdayaan ini menerapkan konsep wakaf produktif. "Bagi saudara kita dimana saja berada yang mau berkontribusi untuk mengembangkan program wakaf produktif yang kami kelola untuk mandiri mandiri pesantren terbuka bagi siapa saja yang ingin berinvestasi di dunia akhirat" ungkap Ustadz Samsul. Saat ini santri yang belajar di pesantren ini empat puluh orang lebih, sebagian mukim di pondok dan sebagian lagi masih tinggal di rumah bersama orang tua santri.
Adapun kendala yang dihadapi saat ini adalah kesulitan air bersih. "Kami sudah berusaha membuat sumur bor beberapa kali namun belum menemui hasil yang diharapkan, meskipun demikian pasokan air bersih masih mencukupi walaupun terbatas sumber dari pengelola ayam yang terletak tidak jauh dari lokasi pesantren" pungkas Ustadz Samsul.(as-dgn)